Adalah Halim Binargo (42) pemuda pegiat àgrobisnis memboyong kami 30 orang dari komunitas traveling Toba Adventure untuk menikmati suasana segar kebun rambutan milik Halim di Desa Tj. Selamat, Kec. Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Minggu pagi pekan lalu kami dalam iring iringan 7 mobil tiba di desa yang agak tersembunyi dari jalan besar. Tapi dengan panduan teknologi google map, pukul 08.30 pagi kami pun berhasil memasuki areal perkebunan itu. Akses dari pintu keluar jalan Tol Stabat hanya butuh setengah jam tiba di kebun.
Cuaca masih bersahabat, matahari belum meninggi, embun pagi tampak masih menempel di dedàunan pohon, kami disambut Pak Dedi (45) yang akrab disapa Pak Amin.
Pak Amin adalah orang kepercayaan juragan rambutan Halim Binargo. Ditemani ibu Heni, istri Pak Amin, kami disuguhi mie goreng dan aneka cemilan sarapan pagi yang telah disiapkan untuk kami. Satu ceret kopi dan teh manis ikut menghangatkan petualangan kami di kebun rambutan seluas 2 hektar ini.
Sembari sarapan pagi, ibu Halim juga ikut menyambut kami dengan wajah sumringah. “Kami sangat senang kalian mau mampir di gubuk kami,” papar mama Halim sembari menuangkan kopi di cangkir buat kami.
Halim Binargo menjelaskan, selain rambutan di lahan agrowisata ini utamanya dia telah menanam 150 pokok durian unggulan dari berbagai varian, seperti musangking, duri hitam, Bintan, udang merah dan lainnya. Pohon durian tampak subur, dedaunnya hijau segar berkat aplikasi nutrisi yang cukup dan terukur. Di areal pohon durian dan rambutan terpasang pipa pipa sprinkler, alat penyiraman berputar ke tanaman setiap sore. Diperkirakan durian unggulan tersebut sudah panen 2 tahun lagi.
Setelah sarapan dan mendapat wejangan dari Halim, kamipun mulai berburu rambutan Brahrang varian terkini. Pohon pohon pendek hanya sekitar 2 meter telah menghasilkan buah rambutan lebat yang sangat subur dan enak. Kami dipersilakan petik sendiri dan makan sepuasnya.
Rombongan Toba Adventure yang dikomandoi Anthony Limtan juga dibagi gunting pemotong tangkai rambutan, sehingga dengan muda memetiknya dan membawa pulang sebagai oleh oleh.
Halim mengatakan, rambutan unggulan tersebut, diborongkan kepada pengepul dan dikemas per bok dikirim ke Jakarta. Biasanya pengepul itu sendiri yang membawa anggota memetiknya. Kalau hàrga kita sesuaikan dengan harga pasar. Agen agen lokal juga ada yang beli disini kami jual Rp10.000 per kg.
Sebelum mengakhiri wisata agro ini, kami disuguhi oleh oleh mangga Thailand dan cempedak yang juga ikut menghiasi areal perkebunan itu.
Ke depan, Halim menjelaskan akan terus berusaha memperbaiki infrastruktur jalan maupun areal parkir mobil para tamu, sehingga kelak agrowisata ini semakin nyaman dikunjungi, apalagi saat ini sebuah gubuk eksotik berteras balkon sangat memanjakan mata kami untuk menatap areal tanaman tersebut.(by.muhammad faisal/Antony)
Artikel Panen Rambutan di Sela Pohon Durian Unggulan pertama kali tampil pada Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini – WASPADA.